Jakarta, GoBrand – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berkolaborasi dengan Istiqlal Halal Center (IHC) menyelenggarakan program Pelatihan dan Pendampingan Sertifikasi Produk Halal yang diikuti oleh 50 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Program sertifikasi halal ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan daya saing UMKM serta mendukungnya untuk tumbuh berkelanjutan sebagai bagian dari ekosistem halal.
Direktur BCA Syariah, Pranata, mengatakan, “Kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar kami dalam memperkuat ekosistem halal di Indonesia, sekaligus membuat UMKM naik kelas dan menjadi bankable. Kami berharap langkah kecil ini bisa membuka jalan yang lebih luas bagi UMKM untuk menembus pasar yang lebih besar, baik nasional maupun global.”
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia dengan fokus pada rantai nilai halal (halal value chain), keuangan syariah, serta literasi Halal Lifestyle. Program sertifikasi halal ini sejalan dengan cita-cita tersebut, dengan memberikan akses yang lebih luas bagi UMKM untuk masuk ke ekosistem halal.
Program sertifikasi halal merupakan bagian dari pilar tanggung jawab sosial BCA Syariah Peduli Sejahtera. Acara ini diikuti oleh pengusaha UMKM perempuan lulusan program WEpreneur dari BCA Syariah, UMKM mustahik binaan BCA Syariah bersama BAZNAS, serta UMKM lokal di sekitar kantor pusat BCA Syariah. Dalam kegiatan ini, mereka mendapatkan pelatihan, konsultasi teknis, hingga pendampingan untuk memperoleh sertifikasi halal melalui skema self declare.
Sertifikasi ini diharapkan tidak hanya menjadi label formal, melainkan juga mendorong penerapan standar halal dalam proses produksi sehari-hari.
“Kami percaya bahwa keberhasilan UMKM tidak dapat dicapai hanya dengan upaya sendiri. Diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas halal, lembaga keuangan, dan tentunya para pelaku UMKM itu sendiri,” tambah Pranata.
Di BCA Syariah, pada Agustus 2025, pembiayaan di sektor UKM (SME) tumbuh 14% mencapai Rp922 miliar. Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudential (RPIM) juga mencatatkan pertumbuhan positif 6,8% atau mencapai 3,3 triliun.
Editor : Redaksi