x gobrand.id skyscraper
x gobrand.id skyscraper

Pemkot Malang Gandeng Malang Autism Center, Wujudkan Kota Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Avatar GobrandID

Pendidikan

MALANG, GoBrand.id – Pemerintah Kota Malang menunjukkan keseriusannya dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus dengan memperkuat kolaborasi bersama Malang Autism Center (MAC). Komitmen ini ditegaskan saat pembukaan Malang Autism Colors 2025 di Malang Creative Center (MCC).

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. "Kami sangat mendukung kegiatan Malang Autism Center. Anak-anak istimewa ini perlu kita fasilitasi dengan baik, dan MCC menjadi tempat yang luar biasa untuk membimbing mereka," ujarnya.

Pemkot Malang siap membuka ruang kolaborasi dan memfasilitasi program pendidikan, pelatihan, hingga penyaluran kerja bagi anak-anak dengan autisme maupun disabilitas lainnya. 

Wahyu Hidayat juga menyampaikan bahwa fasilitas MCC dapat dimanfaatkan secara gratis oleh komunitas dan lembaga yang bergerak di bidang pendampingan anak disabilitas.

Wahyu Hidayat menekankan bahwa pemerintah dan dunia usaha memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas. 

"Pemerintah dan perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan ruang. Kami akan terus melatih keterampilan dan memfasilitasi mereka agar bisa berperan di dunia kerja," tegasnya.

Kota Malang sendiri telah menerima penghargaan Kota Ramah Anak dan Ramah Disabilitas kategori Nindya dari pemerintah pusat, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kelompok rentan. Namun, Wahyu Hidayat menilai bahwa penghargaan ini adalah awal untuk terus memperbaiki layanan inklusif di sektor pendidikan dan sosial.

Pemkot Malang juga menggandeng psikiater dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi untuk melakukan pendataan serta pendampingan terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

"Kami ingin membangun kolaborasi yang kuat antara sekolah, tenaga pendidik, dan ahli psikologi agar pendampingan bisa berjalan menyeluruh," jelas Wahyu.

Beberapa sekolah di Kota Malang bahkan telah mendapat penghargaan Smart City Award berkat keberhasilan mereka dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Contohnya, program pemeliharaan ikan dan kelas memasak, di mana anak-anak autis dapat bersosialisasi dan mengembangkan minat.

Dinas Sosial Kota Malang mencatat, terdapat hampir 2.000 penyandang disabilitas yang tinggal di luar panti. Sebagian telah mendapatkan pendampingan dari lembaga sosial dan yayasan yang berfokus pada pengembangan kemandirian penyandang autisme.

Wahyu Hidayat menegaskan, pemerintah akan terus memperkuat kerja sama lintas sektor, baik dengan Malang Autis Center maupun pihak swasta. "Ke depan, kami ingin Malang menjadi kota yang benar-benar ramah bagi semua, termasuk bagi anak-anak dengan autisme. Kami siap bersinergi untuk mewujudkan itu," terangnya.

Founder sekaligus CEO Malang Autism Center, Mohammad Cahyadi, menyambut positif komitmen Pemerintah Kota Malang tersebut. Ia menyebut, kegiatan Malang Autism Colors 2025 menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi nyata antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas autisme.

"Ini sangat men-trigger kami di MAC untuk segera menyusun proposal tindak lanjut. Kami akan segera mengajukan permohonan dukungan kepada Pemkot Malang, khususnya untuk menghadirkan sekolah inklusi khusus anak-anak autisme," ujar Cahyadi. 

Ia menambahkan bahwa Malang memiliki potensi besar untuk menjadi pionir di Jawa Timur dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif berbasis autisme.

"Kami ingin agar sekolah ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga ruang tumbuh, berinteraksi, dan berdaya bagi anak-anak autisme. Model seperti ini sudah banyak di Jakarta, dan kami yakin bisa diterapkan di Malang dengan sentuhan lokal," tambahnya.

Cahyadi menegaskan, pendidikan inklusif sejati harus mengedepankan empati, kesetaraan, dan kesempatan bagi semua anak. "Kami ingin Kota Malang menjadi pionir di Jawa Timur dalam menghadirkan sekolah inklusi yang benar-benar fokus pada anak-anak autisme," tutupnya.

Malang Autism Colors (MAC) 2025 sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, edukasi, dan inklusi bagi individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). 

Kegiatan ini dimeriahkan dengan pameran karya, pertunjukan seni, seminar edukatif, serta berbagai aktivitas interaktif yang mengangkat semangat "Kolaborasi Untuk Inklusi".

Artikel Terbaru
Kamis, 06 Nov 2025 15:35 WIB | Energi

Tancap Gas, PGN Mulai Bangun Titik Injeksi Biomethane di Pagardewa

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai membangun injection point di Pagardewa, Sumatera Selatan, sebagai bagian dari inisiatif pengembangan proyek strategis ...
Selasa, 04 Nov 2025 20:37 WIB | Keuangan

ACC Luncurkan Mobile Branch untuk Perluas Akses Pembiayaan di 2026

ACC Mobile Branch dirancang sebagai kantor pelayanan penjualan bergerak ...
Selasa, 04 Nov 2025 20:27 WIB | News

DPR Ingatkan Pemerintah, Sistem Rayonisasi Harga Beras Bisa Ciptakan Kesenjangan Baru

Harga beras di semua daerah harus sama. Tidak boleh ada perbedaan dengan sistem rayonisasi. ...
Senin, 03 Nov 2025 21:21 WIB | Keuangan

Pasar Crypto Tumbuh di Tengah Ketegangan Dagang AS–Tiongkok, Kapitalisasi Sentuh Level Tertinggi Sejak 2021

Pasar aset kripto global mencatat pertumbuhan positif pada kuartal III-2025. ...
Sabtu, 01 Nov 2025 13:27 WIB | Property

Kolaborasi Indonesia–Jepang Hadirkan Vireya, Hunian Premium Bernuansa Tropis di BSD City

Vireya menjadi langkah visioner dalam memperluas pengembangan BSD City. ...
Sabtu, 01 Nov 2025 13:22 WIB | Energi

PLN Gandeng Perusahaan Brasil Kembangkan PLTA, Dukung Transisi Energi Bersih

Presiden Prabowo menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis antara dua kekuatan ekonomi besar di kawasan selatan dunia (global south). ...