SURABAYA, GoBrand.id – Malang Autism Center (MAC) bersiap menggelar Malang Autism Colors (MAC) 2025 pada 25–26 Oktober 2025 di Malang Creative Center. Acara ini bukan sekadar perayaan ulang tahun ke-10 MAC, melainkan wujud nyata dedikasi untuk meningkatkan kesadaran, edukasi, dan inklusi bagi individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Di balik acara ini, ada kisah inspiratif tentang seorang pemuda bernama Mohammad Cahyadi, SE M. PD, Founder dan CEO Malang Autism Center (MAC), yang terpanggil untuk membantu anak-anak autisme dan keluarga mereka.
Baca juga: Potensi Terpendam: Seni Autisme dari Jakarta hingga Mojokerto Dipamerkan, Harga Lukisan Bikin Kagum
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan saraf yang muncul sejak usia dini dan berlangsung seumur hidup. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta adanya perilaku berulang.
Data global menunjukkan 1 dari 160 anak hidup dengan ASD, sementara di Indonesia jumlahnya meningkat drastis dari 2,4 juta anak pada 2018 menjadi 4 juta anak pada 2019.
"Jika tidak ditangani dengan serius, autisme dapat menjadi beban psikologis dan finansial bagi keluarga, serta berdampak lebih luas terhadap masyarakat," ujar Mohammad Cahyadi dalam Jagongan Bareng "Autisme Dengan dan Kita" yang digelar di Rumah Literasi Digital (RLD), Jalan Kaca Piring, no 6, Surabaya, Senin (29/9/2025).
Menjawab kebutuhan tersebut, MAC hadir sejak Oktober 2015. Mengusung metode Applied Behaviour Analysis (ABA), MAC memberikan layanan terapi harian, program asrama (boarding), hingga seasonal therapy untuk membantu anak ASD menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi kehidupan sosial. Selama hampir satu dekade, MAC telah menjadi rumah bagi banyak keluarga dalam mencari solusi terapi sekaligus dukungan psikologis.
"Dalam perjalanannya mendampingi anak ASD dari berbagai latar belakang keluarga, MAC menemukan bahwa masih banyak orang tua yang memiliki literasi terbatas mengenai autisme," ungkap Cahyadi.
"Mulai dari pemahaman dasar, cara stimulasi, hingga strategi mendampingi anak sehari-hari, masih sering menjadi tantangan. Hal ini menunjukkan pentingnya ruang edukasi yang berkelanjutan, agar orang tua dapat memahami kebutuhan anak secara lebih komprehensif dan mengurangi kesenjangan informasi yang selama ini terjadi," tambahnya.
Memasuki usianya yang ke-10, MAC mempersembahkan Malang Autism Colors (MAC) 2025. Acara ini akan menghadirkan seminar, kampanye sosial, pameran karya, serta ruang ekspresi bagi anak dengan autisme. Melibatkan dokter spesialis, terapis, akademisi, dan penggiat autisme, MACo 2025 tidak hanya menjadi perayaan ulang tahun, tetapi juga wujud pengabdian MAC untuk menghapus stigma, membuka ruang dialog, serta mendorong masyarakat agar lebih ramah dan inklusif terhadap anak ASD.
"MACo 2025 bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun, tetapi juga wujud pengabdian kami untuk menghapus stigma, membuka ruang dialog, serta mendorong masyarakat agar lebih ramah dan inklusif terhadap anak ASD," tegas Cahyadi.
Dengan diadakannya Malang Autism Colors 2025, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menerima individu dengan autisme. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting agar anak-anak dengan ASD dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, serta berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
Editor : Redaksi